Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia
 021-3104516       secretariat@perdami.or.id

Kelainan Refraksi Pada Anak

Kelainan Refraksi pada anak yang berat perlu dikoreksi agar tidak mengganggu proses perkembangan pengelihatan yang normal karena keterlambatan koreksi akan menimbulkan cacat pengelihatan yang serius dan bahkan menimbulkan kebutaan.Akan tetapi tidak semua kelainan refraksi / ametropi pada anak perlu dikoreksi. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan koreksi terbaik untuk kelainan refraksi pada anak dengan memperhatikan jenis dan derajat ametropia, umur anak dan potensi terjadinya ambliopia.

Gejala dan tanda tergantung dari jenis kelainan refraksi ( lihat gejala myopia, hipermetropia & astigmatisma), derajat kelainan refraksi dan umur penderita. Pada hipermetropia dapat berupa gajala mengerutkan muka, melirik, hiperaktif, sakit di mata, tidak senang membaca buku dan sakit kepala bila lelah. Pada myopia tinggi anak harus melihat dengan jarak yang sangat dekat atau mengeluhkan pengelihatan buram apabila anak sudah dapat berkomunikasi.

Pemeriksaan gejala & tanda kelainan refraksi dapat dilakukan pada anak usia < 2thn, pra sekolah dan usia sekolah.

Segera periksakan mata anak bila ditemukan gejala seperti disebutkan diatas.